Seniman di Balik Google Doodle Paula Modersohn-Becker

GOOGLE Doodle hari ini manampilkan pelukis ekspresionis ternama asal Jerman, Paula Modersohn-Becker. Tak lain untuk memperingati hari lahirnya, 8 Februari 1876. Seninya menjadi saksi keberanian yang mempengaruhi karier singkatnya nan produktif.
Sejak kecil ia tumbuh di Dresden-Friedrichstadt, Paula Modersohn-Becker memulai usaha artistiknya sebagai mahasiswa di Bremen. Pada usia 18 tahun, ia pindah ke koloni seorang seniman di Worpswede. Di sana ia bertemu dengan calon suaminya, namun karena ingin belajar lebih banyak, ia pindah ke Paris untuk belajar dan mendesak calon suaminya untuk bergabung dengannya.
Di tahun-tahun berikutnya, ia mengalami banyak turbulensi dalam kehidupan pribadinya. Bagaimanapun, ia terus melukis dan menghasilkan lebih dari 80 gambar pada tahun 1906.


Ia bergabung dengan orang-orang seperti Pablo Picasso dan Henri Matisse dalam memperkenalkan modernisme ke seluruh dunia. Paula Modersohn-Becker dikenal karena pilihannya yang berani sebagai seniman. Ia menjadi perempuan pertama yang melukis dirinya telanjang. Ia lebih memilih eksplorasi dan melukis lebih tradisional.

Baca juga info : daftar kursus inggris pare
 

Ilustrasi yang ditampilkan Google Doodle mencerminkan gaya artistik Paula Modersohn-Becker. Siapakah orang di balik Google Doodle Paula Modersohn-Becker?
Ilustrasi tersebut digambar oleh duo Golden Cosmos. Golden Cosmos adalah nama kerja duo Berlin, yaitu Doris Freigofas dan Daniel Dolz. Ilustrator yang berbasis di Berlin ini menghasilkan karya yang diwarnai menarik. Karya mereka khas dengan nuansa Eropa yang telah dikenal luas dan muncul dalam media cetak besar seperti The New York Times dan DIE ZEIT.
 

Lamunan sehari-hari

Dilansir dari eyeondesign.aiga.org mereka menciptakan karya di studio bekas taman kanak-kanak di timur laut Berlin. Mereka berbagi rumah dengan desainer, ilustrator, penulis dan dua anjing lainnya. Di sana mereka berbagi peralatan mulai dari komputer, mesin, dan terkadang bekerja sama dalam suatu proyek.

Mereka juga pernah magang di ZEIT Magazine, HORT, dan ZIP Design. ari situlah mereka mendapatkan banyak pengalaman berharga. Mereka belajar bagaimana berkomunikasi dengan klien dan desainer, memahami apa yang diharapkan editor dan ilustrator. 
Gambar-gambar mereka berasal dari lamunan sehari-hari. Pembaca New York Times, Bloomber Businessweek, dan ZEIT Magazine tentu sudah akrab dengan gambarnya.
Hal menariknya adalah mereka memiliki estetika tertentu yang muncul dari dua pikiran dan empat tangan yang berbeda. Mereka telah bekerja sama sejak berada di kampung halaman mereka di Dresden. (Dhiya Awlia Azzahra).
Baca juga info : info kursus bahasa inggris
 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

kursusinggrispare

Belajar Bahasa Inggris Ala Native Speakers

Penginapan Terbaik di Kediri Jawa Timur